Alat Ukur Pembanding dan Alat Ukur Dasar

  • Whatsapp
ALAT UKUR PEMBANDING DAN ALAT UKUR DASAR

baharuddin.web.id – Alat ukur pembanding dan alat ukur dasar digunakan pada pekerjaan pengukuran dan penggambaran benda kerja, pengukuran sebelum atau setelah melalui proses pengerjaan, baik pengerjaan dengan proses kerja bangku maupun pengerjaan proses pemesinan. Pada umumnya alat ukur pembanding dan alat ukur dasar berfungsi untuk :
 Menetukan batas-batas ukuran pada gambar kerja yang digunakan sebagai job instruction.
 Memberikan batas-batas ukuran pada bahan yang akan dipotong sebagai langkah awal dari proses pemesinan.
 Memeriksa dimensi suatu produk sebelum dan sesudah proses pengerjaan.
 Menyesuaikan ukuran produk satu dengan produk lainnya saat perakitan sesuai dengan fungsinya.
Terkait dengan alat-alat ukur pembanding dan alat ukur dasar, coba anda amati dan pelajari gambar berikut. Cari tahu nama-nama dan gunanya dari alat ukur berikut. Diskusikan dengan teman Anda, simpulkan, dan persentase.

Gambar 1. Peta konsep alat ukur pembanding dan alat ukur dasar

A. ALAT UKUR PEMBANDING
Alat ukur pembanding adalah alat-alat ukur untuk membandingkan ukuran dari benda kerja sebagai objek ukur dengan ukuran lainnya atau ukuran standar. Dengan alat ukur perbandingan dan alat dasar dapat diketahui dimensi ukurannya. Alat-alat ukur pembanding digunakan juga untuk mengetahui batas-batas ukuran yang diizinkan. Alat-alat pembanding terdiri atas jangka bengkok, jangka kaki, jangka garis dan jangka bagi.

1. Jangka Bengkok
a. Fungsi jangka bengkok
Jangka bengkok adalah alat ukur pembanding yang fungsinya untuk mengatur diameter luar ketebalan, kesejajaran, kokonisan, dan ketirusan benda kerja. Misalnya mengukur diamter poros bertingkat, poros kerah, poros konis, atau tebal dari dinding blok-blok mesin, dan tebal profil Jangka bengkok ada yang mempunyai skala dan ada juga yang tidak mempunyai skala ukuran.

b. Macam-macam jangka bengkok
Dilihat dari bentuk sambungannya, jangka bengkok terdiri dari jangka bengkok dengan engsel jangka bengkok dengan pegas dan baut penyetel, jangka bengkok yang dilengkapi dengan skala ukuran dan jangka bengkok kombinasi.

Gambar 2. Maca-macam dan ukuran jangka bengkok

c. Mengukur dengan jangka bengkok
1) Mengukur diameter benda kerja
Cara mengukur diameter benda kerja menggunakan jangka bengkok dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. Mengukur diameter

2) Bagaimana cara untuk mengukur tebal dinding (t) benda kerja yang berongga, di mana posisi terhalang oleh flensa bagian atas sehingga jangka bengkok tidak dapat ditarik ke atas seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. Pengukuran dinding

3) Mengukur kesejajaran
Jangka bengkok selain digunakan untuk mengukur ketebalan juga dapat digunakan untuk mengukur kesejajaran dari benda kerja, seperti pada gambar berikut.

Gambar 5. Mengukur  kesejajaran

4) Mengukur kemiringan
Suatu benda kerja atau benda ukur yang mempunyai bentuk miring pengukurannya dapat menggunakan jangka bengkok seperti pada gambar berikut.

Gambar 6. Mengukur kemiringan

2. Jangka Kaki
a) Fungsi jangka kaki
Jangka kaki adalah alat ukur pembanding yang berfungsi untuk mengukur lebar lubang, baik lubang bulat seperti pipa maupun alur, lebar celah, ukuran jarak, lebar rongga dan ukuran lubang konis atau lubang miring. Jangka kaki ini tidak memiliki skala pengukuran.
b) Bagian-bagian jangka kaki
Jangka kaki terdiri atas dua bagian landasan ukur yang berbentuk kaki. Kedua bagian tersebut disatukan menggunakan pen atau engsel sehingga kedua kakinya merupakan rahang ukur atau jarak pengukuran.

Gambar 7. Jangka kaki dan bagian bagiannya

c) Cara menggunakan jangka kaki
Menyentukan kedua kaki dari jangka kaki pada batasan bidang ukur seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 8. Mengukur lubang lurus dengan jangka kaki

3. Jangka Garis
Jangka garis terdiri atas ujung peraba yang berbentuk kaki dan ujung penggors berbentuk tajam.jangka garis berfungsi untuk membuat garis-garis sejajar dengan tepi pelat, baik garis lurus maupun garis lengkung, sesuai dengan ukuran dan bentuk sisinya. Seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 9. Jangka garis

4. Jangka Bagi
Jangka bagi atau jangka tusuk berfungsi untuk membagi garis sama panjang atau membuat gambar-gambar lingkaran pada benda kerja atau dengan jari-jari tertentu, seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 10. Jangka bagi

B. ALAT UKUR PANJANG
1. Mistar Baja
Mistar baja yaitu alat ukur panjang atau linier yang mempunyai satuan milimeter, centimeter, atau satuan inci. Mistar baja terbuat dari baja kaku atau fleksibel dengan bahan baja standar dan baja stainles. Mistar baja mempunyai ukuran bermacam-macm, mulai dari ukuran 150 mm sampai 3000 mm atau mulai dari 500 mm sampai 5000 mm dengan ketebalan bervariasi.

Gambar 11. Mistar baja

2. Mistar Gulung
Mistar gulung dibuat dari baja tipis dengan panjang 2 sampai 3 meter, lebar 16 mm yang didesain deangan warna kuning dan skala ukuran yang berwarna merah atau hitam. Seperti halnya pada mistar baja, ketelitian mistar gulung ini biasanya mencapai 0,5 mm sampai dengan 1 mm.

Gambar 12. Meteran gulung

C. ALAT UKUR SUDUT
Pada pekerjaan pemesinan, banyak sekali produk yang mempunyai bentuk sudut. Misalnya hasil penggerindaan pada alat-alat potong yaitu sudut sayat pada pahat bubut, mata bor, pahat sekerap dan lain-lain. Macam-macam alat pengukur sudut khusus dan alat pengukuran sudut yang dapat disetel.

1. Alat Ukur Khusus
Alat-alat ukur sudut khusus yaitu alat ukur sudut yang mempunyai sudut tertentu, standar yang sifatnya tetap. Alat ukur sudut ini terdiri atas siku pengukuran sudut 45°, sudut 60° dan sudut 90°, siku T dan pengukuran mata bor.

Gambar 13. Alat ukur siku

2. Pengukuran Sudut yang Dapat Disetel
Alat-alat pengukuran sudut yang dapat disetel terdiri atas dua macam yaitu protractor dan bevel protractor.

a. Protractor
Protractor yaitu busur derajat, lengkapi dengan mistar yang dapat disetel, digunakan untuk membuat garis gambar atau memeriksa sudut pada benda kerja yang rentan 0° sampai 180°.

Gambar 14.a Protractor

b. Bevel protractor
Bevel protractor berfungsi untuk memeriksa sudut dari hasil pekerjaan pemesinan, membuat garis-garis gambar pada benda kerja yang akan dibentuk dengan sudut-sudut tertentu atau dapat juga digunakan untuk memeriksa kerataan dari dua permukaan yang mempunyai sudut tertentu.

Gambar 14 b. Bevel protractor

RANGKUMAN
Alat ukur pembanding terdiri atas jangka bengkok, jangka kaki, jangka garis dan jangka bagi
• Jangka bengkok fungsinya untuk mengukur diameter luar, ketebalan, kesejajaran, kekonisan, dan ketirusan
• Jangka kaki fungsinya untuk mengukur lebar lubang, baik lubang bulat seperti pipa maupun lubang alur, lebar celah, ukuran jarak, dan ukuran lubang konis atau lubang miring
• Jangka garis berfungsi untuk membuat garis-garis sejajar dengan tepi pelat, baik garis lurus maupun garis lengkung, sesuai dengan ukuran dan bentuk tepinya.
• Jangka garis dapat juga digunakan untuk mencari titik pusat dari fillet dengan sudut apit 90° sudut tumpul atau sudut lancip.
• Jangka bagi atau disebut juga jangka tusuk, digunakan untuk membagi garis sama panjang atau membuat gambar-gambar lingkaran pada benda kerja atau pinggulan/fillet.
• Mistar baja yaitu alat ukur panjang linier yang mempynyai satuan milimeter, centimeter, dan inchi.
• Ketelitian mistar baja dengan satuan metrik 0,5 mm dan 1 mm.
• Mistar baja dengan satuan inchi ketelitian mencapai 1/8”, 1/16” dan 1/32”.
• Alat ukur standar terdiri atas siku (pengukur sudut 90°), pengukuran sudut 60°, pengukuran sudut 45°, pengukuran mata bor, dan siku T.
Protractor yaitu busur derajat, lengkapi dengan mistar yang dapat disetel, digunakan untuk membuat garis gambar atau memeriksa sudut pada benda kerja yang rentan 0° sampai 180°.
Bevel protractor berfungsi untuk memeriksa sudut dari hasil pekerjaan pemesinan, membuat garis-garis gambar pada benda kerja yang akan dibentuk dengan sudut-sudut tertentu atau dapat juga digunakan untuk memeriksa kerataan dari dua permukaan yang mempunyai sudut tertentu.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *